Presiden Bukan Pemimpin Tertinggi Negara Iran?

Tahun 2021, Iran mengadakan pemilihan umum untuk kepala negaranya. Hasilnya Ibrahim Raesi terpilih menjadi presiden negara. Kesampingkan soal pemilihan suara dan hasilnya tersebut. Terdapat hal menarik lain seputar pemilu dan pemimpin negara Iran. Salah satunya adalah presiden yang ternyata bukan pemimpin tertinggi di negara tersebut. Berikut merupakan fakta-fakta menarik seputar pemerintahan dan politik dari negara tersebut.

Presiden Iran Terpilih, Ibrahim Raesi

Sistem pemerintahan yang unik dengan menggabungkan teokrasi islam modern dengan demokrasi. Pemimpin agung sebagai pemimpin negara tertinggi yang memutuskan segala kebijakan negara dan mengangkat ketua hakim yang akan menjaga penerapan hukum Islam selama pemerintahan berlangsung. Presiden yang dipilih oleh rakyat sebagai perwujudan dari pemerintahan yang tetap menganut demokrasi.

Pemimpin Agung merupakan pemimpin negara tertinggi, seperti yang dijelaskan di paragraf awal tadi bahwa pemimpin negara tertinggi di Iran bukanlah presiden melainkan Pemimpin Agung yang tidak dipilih oleh rakyat. Dilansir dari kompas.com, pemimpin agung sekarang adalah Ayatollah Ali Khamenei  yang telah menjabat sejak 1989.  Khomeini menempati posisi puncak struktur politik Iran ini setelah rezim Shah Muhammad Reza Pahlevi digulingkan.  Selama kepemimpinannya yang bertahun-tahun ia telah mempertahankan kekuasaan dan meredam segala tantangan atau gejolak yang terjadi di masa pemerintahannya

Pemimpin Agung dipilih oleh majelis ahli yang juga dapat memberhentikannya langsung. Pemimpin agung sendiri merupakan pemegang kekuasaan tertinggi sekaligus panglima tertinggi angkatan bersenjata Iran dan juga yang memegang kendali aparat keamanan. Ia juga memiliki wewenang untuk menunjuk kepala kehakiman, setengah anggota Dewan Penjaga yang berpengaruh, imam salat Jumat, dan kepala jaringan televisi dan radio pemerintah. Tidak hanya dengan wewenangnya, pemimpin agung juga memiliki yayasan amal yang bernilai miliaran dolar dan mengontrol sebagian besar ekonomi Iran.

Pemimpin Agung Iran

Presiden bukan pejabat tertinggi, melainkan sebagai pemimpin tertinggi kedua di Iran menurut penjabaran konstitusi. Hal ini tidak serta merta membuat presiden terlihat seperti wakil pemimpin agung, presiden akan tetap memiliki kewenangan dan pengaruh yang cukup besar dalam berbagai keputusan. Presiden akan mengepalai cabang eksekutif pemerintahan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan konstitusi.Presiden juga  memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kebijakan domestik dan urusan luar negeri. 

Memang pada akhirnya keputusan akhir tentang seluruh urusan, kebijakan , maupun keputusan negara ada di tangan Pemimpin Agung. Fakta lain terkait presiden di Iran bahwa semua calon presiden harus disetujui oleh Dewan Penjaga, badan beranggotakan 12 pakar teologi dan pakar hukum. Kemudian tidak ada calon presiden perempuan yang akan disetujui atau dengan kata lain perempuan tidak diinginkan untuk menjadi presiden di negara tersebut.

Presiden Iran

Parlemen memiliki wewenang yang menjaga kestabilan pemerintahan, dengan  dapat mengangkat dan memberhentikan menteri pemerintah dan presiden. Selain itu parlemen dapat membuat undang-undang serta menolak rancangan undang-undang maupun anggaran tahunan yang diajukan pemerintah.Sebaliknya segala undang-undang yang diloloskan oleh parlemen harus disetujui oleh dewan pemerintah.

Parlemen dipilih oleh rakyat setiap empat tahun sama dengan presiden. Sebanyak 290 anggota parlemen, atau Majlis, dipilih oleh rakyat setiap empat tahun. Pemilihan terakhir parlemen saat tahun 2020 lalu. Banyak politikus garis keras menang dalam pemilihan parlemen tersebut, setelah Dewan Penjaga mendiskualifikasi lebih dari 7000 bakal calon kandidat. Dilansir dari kompas.com bahwa  sebagian besarnya parlemen yang terpilih merupakan  kalangan reformis dan moderat.

Parlemen Iran

Dewan penjaga merupakan lembaga paling berpengaruh di Iran, Dewan Penjaga bertugas menyetujui semua undang-undang yang diloloskan oleh parlemen dan memiliki kewenangan untuk memvetonya. Dewan penjaga juga berwenang menyetujui kandidat yang hendak mengikuti pemilu parlemen, presiden, dan Majelis Ahli.

Dewan Penjaga terdiri dari ahli-ahli teologi berjumlah enam orang yang ditunjuk oleh Pemimpin Agung dan enam ahli hukum yang dicalonkan oleh dewan hakim dan disetujui parlemen. Anggota Dewan dipilih untuk satu periode selama masa jabatan enam tahun tetapi menariknya, semua anggota dewan tidak sekaligus menjabat enam tahun. Akan tetapi, setengah dari anggota dewan terpilih akan berganti setiap tiga tahun.  ja. Berdasarkan data bbc.com, dewan penjaga didominasi tokoh-tokoh garis keras, salah satunya tokoh kepala dewan Ayatollah Ahmad Jannati.

Salah Satu Dewan Penjaga Iran

Majelis Ahli dapat mencabut jabatan pemimpin agung dan menggantinya, hal ini sesuai dengan kewenangan majelis ahli yang bertanggung jawab menunjuk Pemimpin Agung dan mengawasi kinerja serta keputusan-keputusan yang diambil. Jika ia dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya, mereka berwenang mencopot dan menunjuk penggantinya.

Sejauh ini majelis ahli diketahui tidak pernah menentang keputusan pemimpin agung. Akan tetapi, dilansir dari bbc.com peran Majelis Ahli dipandang semakin penting karena adanya kekhawatiran mengenai kesehatan Ayatollah Khamenei yang usianya sudah menginjak 82 tahun. Sesuai undang-undang yang berlaku di sana, ketika pemimpin agung meninggal dunia atau tidak mampu menjalankan tugasnya, majelis akan mengadakan pemungutan suara untuk memilih penerusnya berdasarkan suara mayoritas.

Fakta lain tentang majelis ahli ialah pemilihan langsung untuk anggota majelis diadakan setiap delapan tahun. Pemilihan terakhir, pada 2016, banyak dimenangkan kaum moderat dan reformis yang mengisi hampir 60% kursi setelah hanya mengisi kurang dari 25% dalam periode sebelumnya.Saat ini Majelis Ahli dipimpin oleh Ayatollah Ahmad Jannati, sosok garis keras yang juga mengepalai Dewan Penjaga.

Pimpinan Majelis Ahli Iran

Dewan penasihat yang menjaga kestabilan pemerintahan, dengan fungsi sebagai penasehat bagi pemimpin agung dan juga memiliki wewenang tertinggi untuk menyelesaikan perselisihan atau mengamankan permasalahan terkait hukum antara parlemen dan dewan penjaga. Dewan penasihat sendiri merupakan 45 anggota Pemimpin Agung yang terdiri dari tokoh-tokoh agama, politik, dan sosial dan ditunjuk langsung untuk menjadi penasihat. Dilansir dari newsdetik.com kepalanya saat ini adalah Ayatollah Sadeq Amoli Larijani, mantan ketua hakim yang berpaham keras.

Dewan Penasihat Iran

Ketua hakim akan memastikan penerapan hukum islam serta kebijakan hukum yang rata di masyarakat. Hal ini sesuai dengan kewajiban ketua hakim yang mengepalai sistem peradilan dan mengepalai hakim-hakim yang melaksanakan kebijakan hukum. Ketua hakim diangkat oleh dan wajib melapor kepada oleh pemimpin agung. Presiden Iran sekarang Ebrahim Raisi, merupakan mantan ketua hakim tersebut. Ketua hakim memiliki kewenangan mencalonkan enam anggota untuk Dewan Penjaga.

Sejauh ini ketua hakim dan semua anggota kehakiman, bekerja sama dengan lembaga keamanan dan intelijen menindak tindakan keras pembangkangan negara atau teroris. Akan tetapi, kerap kali mereka dituduh oleh para pegiat hak asasi manusia mengadili orang-orang yang dituduh melanggar keamanan nasional dengan dakwaan yang tidak jelas.

Ketua Hakim Iran

Elektoral merupakan penduduk Iran yang berhak memilih presiden. Dilansir dari kompas.com 83 juta penduduk Iran, dengan jumlah sekitar 58 juta orang yang berusia di atas 18 tahun berhak memberikan suara dalam pemilihan presiden. Dari 58 juta orang  pemilih di Iran adalah kaum muda, dengan hampir setengah dari populasinya berusia di bawah 30 tahun.

Jumlah elektoral atau warga yang berhak dan ikut melaksanakan pemilihan secara konsisten berada di atas 50%, sejak Revolusi Islam pada tahun 1979. Terkecuali pada pemilihan parlemen tahun 2020, ketika banyak orang menolak memberikan suara di tengah meningkatnya ketidakpuasan dengan kekuasaan ulama dan keadaan ekonomi.

Rakyat Iran Mengikuti Pemilu

Angkatan bersenjata Iran didirikan untuk mempertahankan sistem Islam dan berfungsi sebagai penyeimbang bagi militer. Angkatan bersenjata Iran sendiri dikenal dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan militer. IRGC berdiri setelah revolusi dan telah menjadi kekuatan bersenjata, politik, dan ekonomi terbesar di Iran, serta menjalin hubungan dekat dengan Pemimpin Agung.

IRGC juga sama dengan militer di negara lain yang terdiri dari pasukan darat, angkatan laut dan angkatan udara sendiri, serta turut berwenang mengawasi persenjataan strategis Iran. Semua komandan senior IRGC dan militer diangkat oleh Pemimpin Tertinggi, yang merupakan panglima tertinggi, dan hanya bertanggung jawab kepadanya.

Angkatan Bersenjata Iran

Kabinet merupakan dewan pemerintahan dikepalai oleh presiden atau wakil presiden pertama, yang bertanggung jawab atas urusan kabinet. Anggota kabinet, atau Dewan Menteri, dipilih oleh presiden. Mereka harus disetujui oleh parlemen, yang juga dapat memakzulkan menteri.